Senin, 18 Maret 2019

Sutriono Edi: Tantangan Pengembangan Industri Rumput Laut


Komoditi rumput laut sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi area yang bisa dikembangkan untuk rumput laut seluas 1,43 juta hektar. Sementara area yang sudah dimanfaatkan sampai tahun 2017 baru sekitar 267.800 hektar atau sekitar 19 persen saja.
Karena itu peluang untuk mengembangkan rumput laut sebagai komoditi unggulan sangat terbuka lebar. Namun dari praktik yang sudah berjalan saat ini terdapat beberapa catatan yang harus kita perhatikan bersama. Saya mencatat ada 9 poin penting untuk sama-sama kita cari pemecahannya, yaitu:
      1. Penerapan standar (SNI) budidaya dan pascapanen rumput laut
  1. Ketersediaan dan pasokan bahan baku berkualitas untuk industri pengolahan rumput laut secara berkelanjutan
  2. Harga bahan baku rumput laut yang fluktuatif
  3. Biaya transportasi dan logistik bahan baku yang masih mahal
  4. Data dan informasi hulu–hilir rumput laut yang belum sinergis
  5. Masih terbatasnya akses pasar bagi pembudidaya dan pengolah rumput laut
  6. Lambatnya pertumbuhan investasi industri berbasis rumput laut
  7. Industri pengguna produk pengolahan rumput laut (kosmetik, farmasi, makanan, dan minuman) belum sepenuhnya menggunakan produk olahan industri dalam negeri
  8. Produk industri pengolahan rumput laut dalam negeri belum memiliki daya saing di pasar domestik dan global
Masalah tersebut di atas jangan dianggap sebagai hambatan, tetapi harus dipandang sebagai tantangan yang harus diatasi bersama dengan berbagai pihak terkait, baik pemerintah, asosiasi rumput laut, industri pengolahan rumput laut, para pedagang, bahkan termasuk anak muda pelaku bisnis strat up yang bisa mendorong tumbuhnya industri rumput laut.


Sabtu, 16 Maret 2019

Sutriono Edi: Cantumkan Harga Barang


Staf Ahli Menteri Perdagangan biang Pengamanan Pasar, Sutriono Edi, mengingatkan agar para pedagang mencantumkan label harga pada barang yang dijual. Pencantuman itu penting untuk memudahkan konsumen dalam berbelanja.
Dengan label harga yang jelas konsumen dapat memperkirakan jumlah uang yang akan dibayarkan. Label ini juga menjadi acuan jika misalnya ketika membayar di kasir harga yang dibayarkan tidak sesuai dengan jumlah yang tertera pada labelnya.
Transparansi dalam jual beli ini penting untuk menjaga jalinan hubungan yang baik antara konsumen dan pedagang. Dengan suasana yang terbuka dan jujur, maka perdagangan akan tumbuh dengan baik.

Rabu, 13 Maret 2019

Sutriono Edi: Empat Langkah Strategis Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Bapok

Setiap kali menjelang hari raya atau peringatan tertentu seperti Tahun Baru biasanya pasar mengalami pergolakan harga, dimana harga bahan pokok mengalami kenaikan yang tajam. Namun sejak beberapa tahun terakhir gejolak harga itu relatif tidak terjadi, karena pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menjalankan strategi jitu:
Pertama, penguatan peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 20/2017 tentang pendaftaran pelaku usaha bapok serta Permendag nokor 57/2017 tentang acuan harga eceran tertinggi (HET) beras serta Permendag nomor 96/2018 tentang harga acuan di konsumen. Dalam hal ini kami akan terus memperkuat regulasi perdagangan. Kami juga memastikan seluruh Permendag ini diimplementasikan dengan baik dan benar oleh para pelaku usaha. 
Langkah kedua, penatalaksanaan dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha. Dalam hal ini Kemendag memfasilitasi BUMN dan pelaku usaha serta menugaskan Bulog dalam menjaga stabilitas harga.
Ketiga, Kemendag memantau dan mengawasi kondisi pasar di setiap daerah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyebar para pejabat Eselon I Kemendag bersama dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, termasuk menjamin pendistribusian bapok.
Langkah keempat, Kemendag melakukan penetrasi pasar. Kegiatan ini dilaksanakan bersama pemerintah daerah, Bulog, dan pelaku usaha distribusi barang di daerah. Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan pasokan berbagai komoditas di pasar tersedia dalam jumlah cukup hingga menjelang Natal dan tahun baru.
Langkah-langkah strategis di atas kami jalankan dengan konsisten sehingga tidak terjadi lagi gejolak harga bahan pokok yang seringkali menjadi isu sensitif di masyarakat.