Senin, 03 Juni 2019

"Horee" Harga Bahan Pokok di Berbagai Daerah Stabil


Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar, Sutriono Edi, mengungkapkan rasa gembiranya melihat perkembangan harga bahan pokok selama bulan Ramadhan 2019 yang stabil. Sejak  awal Ramadhan ia sudah mengunjungi pasar di beberapa daerah, terakhir di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (1/6).
Dalam penjelasannya kepada Tribunnews.com, Senin (3/6)  Sutriono Edi menyatakan harga bahan pokok stabil. “Berdasarkan pemantauan yang kami lakukan ke beberapa daerah di Indonesia, harga bahan pokok selama Ramadhan ini stabil. Kami bersyukur karena tidak ada lagi lonjakan harga seperti yang pernah terjadi pada saat bulan puasa dan menjelang Lebaran beberapa tahun lalu,” kata Sutriono Edi.  Ia memberi gambaran harga beras medium Rp8.000-10.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, beras medium bulog Rp8.750/kg, gula pasir Rp13.000-14.000/kg,  minyak goreng  curah Rp12.000/liter, daging sapi Rp125.000-130.000/kg, daging ayam ras Rp30.000-35.000/kg dan telur ayam ras Rp26.000-28.000/kg. Sutriono menyimpulkan bahwa harga stabil. Harga beras masih sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi).  Bahkan, harga telur ayam ras mengalami penurunan di Pasar Sentral sebesar 13,84%. 
Stabilitas harga ini terjadi sebagai dampak pasokan bahan pokok yang mencukupi di pasar, sehingga para spekulan tidak bisa bermain banyak. Dan jika terjadi kekurangan pasokaan Pemerintah melalui Bulog langsung mendrop kebutuhan pokok seperti beras, gula dan daging sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
Sebelum ke Mamuju Sutriono juga meninjau kondisi harga di Papua Barat. Di pasar Wosi, Manokwari, Papua Barat misalnya Sutriono mendapatkan harga daging ayam potong lokal Rp45 ribu naik menjadi Rp55 ribu per ekor, sementara  ayam beku dari luar daerah Papua Barat harganya 35 ribu per ekor. “Kita juga tinjau gudang Bulog dan ada loading beras 2.000 ton dimana suplai tersebut tidak hanya cukup sampai lebaran, tapi sampai 4 bulan ke depan. Jadi, stok aman dan bisa stabilkan harga,” katanya.
Menjawab pertanyaan bahwa tetap saja ada kenaikan harga beberapa bahan pokok, Sutriono Edi menyatakan kenaikan yang terjadi relatif sedikit sehingga tidak mengakibatkan gejolak dan pada akhirnya angka inflasi pada bulan Ramadhan relatif normal dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Lebih jauh Sutriono menjelaskan sebagai indikator stabilitas harga di masyarakat, telah ditetapkan target inflasi tahun 2019 sebesar 3,5% dengan toleransi +/- 1%. Sebelumnya inflasi Kelompok Bahan Makanan tahunan (YoY) pada 2014-2018 cenderung turun, bahkan pada 2017 tingkat inflasi Kelompok Bahan Makanan di bawah inflasi Nasional.
Sutriono Edi menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan akan terus melakukan kegiatan pemantauan harga tidak hanya pada bulan Ramadhan atau jelang Idul Fitri, tetapi juga pada hari-hari besar lainnya,  seperti menjelang Natal dan Tahun Baru. “Melalui pemantauan yang dilakukan secara langsung dimana pejabat dan staf Kementerian Perdagangan disebarkan ke setiap daerah, maka  koordinasi yang dilakukan untuk mengatasi gejolak harga bahan pokok bisa berjalan lancar. Saya bersyukur masyarakat bisa memperoleh bahan pokok dengan harga yang layak dan ketersediaan yang mencukupi,” tambah Sutriono Edi.
(sumber:tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar