Kamis, 23 Juni 2016

menteri lembong, segera copot kepala satuan nakal.

 Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Sutriono Edi mengajak semua elemen masyarakat memanfaatkan pembiayaan dengan Sistem Resi Gudang (SRG).
Di Gorontalo, Bappebti bersinergi dengan mahasiswa yang pada akhir pendidikannya akan menempuh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengajak petani dan pelaku usaha menyimpan hasil panen dan komoditas pangannya ke gudang SRG.
Sejak diluncurkan hingga saat ini, total pembiayaan SRG mencapai Rp 258, 34 miliar dan total nilai resi gudang melonjak menjadi Rp 422,19 miliar.
Kepala Bappebti Sutriono Edi berpandangan bahwa mahasiswa punya peran strategis dalam menyosialisasikan SRG kepada petani dan pelaku usaha.
"Dalam program KKN, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak agar petani mau menyimpan hasil panennya di gudang SRG," kata Sutriono Edi saat melakukan sosialisasi SRG di Universitas Ichsan Gorontalo, Kamis (19/11/2015).
Edi menuturkan, mahasiswa pada saatnya juga dapat memanfaatkan SRG setelah nanti mengambil peran sebagai peneliti, investor, ahli komoditas, pengelola gudang, pengusaha, bahkan sebagai petani sekalipun.
Sesuai UU Nomor 9 Tahun 2006 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 9 Tahun 2011, SRG merupakan salah satu instrumen pembiayaan perdagangan yang dapat dimanfaatkan para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi tani, maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan), dalam hal ini tersedianya akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditas) yang disimpan di gudang.
Dengan memiliki resi gudang, para pelaku usaha, khususnya petani, kelompok tani, koperasi, serta usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh kredit di bank tanpa memberikan jaminan atau aset tetap lainnya, seperti tanah, rumah, atau kendaraan bermotor.
“Jaminannya adalah resi gudang itu sendiri yang merupakan bukti kepemilikan barang yang disimpan di gudang, sehingga petani tidak perlu menjual hasil panennya langsung pada saat panen raya di mana harga sedang turun,” jelas Sutriono Edi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar